Jumat, 19 Desember 2014



SEJARAH PULAU BALI BESERTA OBYEK WISATANYA

Disusun Oleh :
Nama                       : Mutri lestiani
Kelas              : XII.IPS.4
Nisn                : 9961918065
Konsentrasi    : Sejarah



                


YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (YPLP DASMEN PGRI) PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKOLAH MENENGAH  ATAS PGRI 2 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014




Halaman pengesahan

SEJARAH PULAU BALI BESERTA OBYEK WISATANYA


Karya tulis ini disahkan :

Hari                     :
Tanggal               :
Nama                            : Mutri lestiani
Nis/Nisn               : 9961918065
Konsentrasi         : Sejarah






Guru pembimbing                                      Mengetahui,
Wakil Kurikulum

                                                                  
D.rs Sairi                                                   Drs.Surmana, M.M


Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. Surmana, M.M



MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :
·         Siapa yang berjalan menurut ilmu pengetahuan, maka pastilah Allah akan memudahkan yang ada padamu untuk menuju surga.
                  (H.R Muslim)
·         Hidup ini Terlalu berat, Tapi ringan bagi yang mau menjalankan dengan ikhlas dan istiqomah.
                   (Abdurahman wahid/Gusdur)


Karya tulis ini penulis sampaikan untuk:
1.  Ayah, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah memberi motifasi
2.  selaku Kepala Sekolah Menengah Atas pgri 2 palembang
3.  Bapak, Ibu guru dan staf Tata Usaha Sekolah Menengah Atas pgri 2 palembang
4.  Teman-teman terbaiku
5.  Adik kelas X dan XI
6. Pembaca yang budiman


KATA PENGANTAR

            Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis ini, dengan judul “Budaya Masyarakat Pulau Bali dan Objek Wisatanya,” guna melengkapi syarat menempuh Ujian Nasional di Sekolah Menengah Atas 2 palembang Tahun Pelajaran 20013/2014.
            Karya Tulis ini di susun berdasarkan hasil survei dan riset yang dilakukan di objek wisata tersebut.
          Dalam penyusunanya penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang tlah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah kesuksesan semua ini berawal, semoga semua ini memberika sedik kebahagiaan dan menuntut pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun selalu ada yang kurang.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itulah, Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Terutama bagi adik-adikku kelas X dan XI yang akan meneruskan jejak kami.





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL  ………………..……………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….……...... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………... iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………. Vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. V
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
1.1     Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2     Rumusan masalah………………………………………………… 1
1.3     tujuan masalah  ………………………………………………… 2
1.4     Manfaat penulisan ……………………………………………… 2

BAB II KEADAAN UMUM PULAU BALI ……………………………..…. 3
2.1      Letak Geografis ……………………………………………………………………..…… 3
2.2      Wilayah ……………………………………………………………………………………… 3
2.3      Pemerintahan ……………………………………………………………………………. 4
2.4      Penduduk ………………………………………………………………………………….. 4

BAB III KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BALI ………….………. 5
3.1     Sistem Kepercayaan   ..……………………………………...…… 5
3.2     Sistem Kasta …………………………………………………..…. 6
3.3     Sistem Kesenian …………………………………………………. 7
3.4     sistem Kekerabatan  .…………………………………………..… 8
3.5     Kehidupan Sosial Masyarakat Bali ……………………………… 9

 
BAB IV OBYEK WISATA PULAU BALI …………………..…………… 11
4.1     Tanah Lot …………………………………………………….… 11
4.2     Tanjung Benoa-Nusa Dua ……………………………………… 11
4.3     Pantai Kuta…………………………………………………….... 12
4.4     Pantai Sanur……………………………..……………….……… 13

BAB V CINDERAMATA…………………………………………………. 15
5.1      Joger……………….……………………………………………………………………….. 15
5.2      Cening Ayu…….…………………………………………………………………………. 15 5.3         Pasar Seni Sokawati……………….………………………………………………… 16

 VI    PENUTUP……………………………………………………………... 17
6.1     Kesimpulan ……………………………………………………. 17
          6.2    Saran ……………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…… 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….. 18
KARTU KONSUL………………………………………………………...… 19








BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
         Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan asing maupan domestik yang datang mengunjungi Bali. Mereka tidak hanya tertarik pada keindahan alamnya saja, Tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik meskipun banyak kebudayaan asing masuk ke Bali.
         Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan masyarakat Bali dan obyek wisata yang ada di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui mengapa pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional dan apa yang membuat wisatawan lebih tertarik pada pulau Bali, padahal banyak pulau-pulau lain di Indonesia.
         Adapun alasan mengapa penulis memlih judul “Budaya Masyarakat Pulau Bali dan Obyek Wisatanya” adalah sebagai berikut:
  • Penulis ingin mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di pulau Bali
    • Penulis merasa terterik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga                 dengan baik dan tidak tergeser oleh masuknya budaya lain
  • Penulis ingin menambah wawasan tentang pulau Bali
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.     Bagaimana sejarah kota bali?
2.     Apa saja objek wisata dibali ?

1.3     Tujuan Penulisan
         Adapun penulis menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
  • Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) PGRI 2 Palembang
  • Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Bali
  • Untuk mempraktekan teori yang didapat dari sekolah

1.4    Manfaat Penelitian
         Untuk memudah kan pembaca memahami karya tulis ini, Maka penulis pada bagian ini menjelaskan isi dari karya tulis ini. Pada bab pendahuluan diberi gambaran mengenai apa yang akan di bahas penulis secara umum. Pada selanjutnya, Penulis menjelaskan tentang keadaan pulau Bali.Untuk memberi gambaran lebih jelas kepada pembaca tentang letak geografis, Wilayah, pemerintah dan penduduk bali.
         Pada kebudayaan dan masyarakat bali, penulis menulis tentang system kepercayaan, system kasta, system kesenian, keragaman etnis orang bali, system kekerabatan, kehidupan social masyarakat bali. Pada bab selanjutnya, penulis menjelaskan beberapa obyek wisata yang ada di bali seperti, Tanah Lot, Pantai Sanur Pantai Kuta, Patung GarudaWisnu Kencana (GWK), Danau Bedugul, Tanjung Benoa Nusa Dua, Joger Pasar Seni Sokawati dan alas Kedhaton.








BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI

2.1     Letak Geografis
         Provinsi Bali terletak 8o03’40”LS – 8o48”LS dan 144o25’53”BT – 115o42’400”BT, dengan luas wilayah 5.88,8 km2. Bali beriklim tropis dengan curah hujan sedang, Sekitar 120 mm perbulan. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-April dan musim kemarau terjadi pada bulan April-Oktober.
         Pulau Bali terletak disebelah timur pulau Jawa, dengan batas-batas sebagai berikut:
  • Sebelah Utara     :           Laut Jawa
  • Sebelah Tmur     :           Selat Lombok
  • Sebelah Selatan  :           Samudra Indonesia
  • Sebelah Barat     :           Selat Bali
2.2     Wilayah
         Pulau bali termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Pulau yang luasnya 5.808,8 km2 ini dibelah dua pegunungan yang  membujur dari barat  ke timur, Sehingga daratan yang agak sempit disebelah utara dan daratan yang lebih luas di sebelah Selatan. Pegunungan yang sebagian besar masih tertutup oleh hutan rimba tersebut mempunyai hal yang penting dalam pandangan hidup dan kepercayaan penduduk pulau bali. Di wilayah pegunungan itulah terletak pura-pura yang dianggap suci oleh orang bali , seperti Pura Pulaki, Pura Batukaru, dan yang utama adalah pura Besakih di kaki gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di bali.



2.3     Pemerintah
         Provinsi bali terdiri dari 8 kabupaten yaitu:
  • Jembaran dengan ibukota Jimbaran
  • Tabanan dengan ibukota Tabanan
  • Badung dengan ibukota Denpasar
  • Gianyar dengan ibukota Gianyar
  • Klungkung dengan ibukota Smrapura
  • Bangli dengan ibukota Bangli
  • Karangasem dengan ibukota Amtapura
  • Buleleng dengan ibukota Singaraja
         Di tambah satu kota madya yaitu Denpasar, 51 Kecamatan, 658 des, 3.568 Banjar dinas.
         Provinsi bali dipimpin oleh seorang gubernr, sedangkan kabupaten di pimpin oleh Bupati, dan kota madya dipimpin oleh seorang wali  kota.
         Berikut gubernur-gubernur yang pernah menjabat di bali:
  • Anak Agung Bagus Satudja                                           1950-1958
  • I Gusti Bagus Okta                                                        1958-1959
  • Anak Agung Bagus Satudja                                           1959-1965
  • I Gusti Putu Marta                                                         1965-1967
  • Soekarmen                                                                     1967-1978
  • Ida Bagus Marta                                                            1978-1988
  • I Bagus Okta                                                                  1988-1993
  • I Bagus Okta                                                                  1993-1998
  • Dewa made Beratha                                                       1998-2003
  • Dewa made Beratha                                                       2003-2008
 2.4     Penduduk
         Jumlah penduduk bali tahun 1997 berjumlah 2.903.582 jiwa terdiri dari 1.446.822 jiwa laki-laki dan 1.459.760 jiwa perempuan. Sedangkan jumlah penduduk warga Negara Indonesia keturunan berjumlah 2.906.582 jiwa. Jumlah transmigasi yang dari bali tahun 1997 yaitu 5.458 jiwa

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BALI 
3.1     Sistem kepercayaan
            Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
            Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
            Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara  ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebelum dibakar terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.
            Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hari raya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.
            Keseluruhan upacara di bali dapat di kelompokan sebagai berikut :
1.     Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa
2.     Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
3.     Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran
4.     Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat
3.2 Sistem Kasta
                        Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
      1. Kasta Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau kasta dibawahnya.
     2.  Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-pejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.
     3.  Kasta Waisya
Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikan tanah, sawah dan tempat tinggal.


  • Petani Kelas Atas
Petani kelas atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan atas sawah atau ladang lebih dari cukup dan bisa di gunakan untuk mencukupi dan menghidupi seluruh keluarga dan saudaranya. petani kelas atas ini memiliki sawah lebih dari 5 hektar dan juga memiliki tanah pekarangan beserta halaman untuk rumah tempat tinggalnya. Bagi petani kelas atas, penggarapan sawah tidak dilakukan sendiri, tetapi dengan cara mempekerjakan buruh tani atau dari kasta sudra.
  • Petani Kelas Sedang
Petani golongan ini mempunyai sawah dengan luas 1-5 hektar atau mempunyai sawah cukup luas, hingga hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri, tetepi untuk mencukupi kebutuhan saudaranya ditangguhkan.
  • Petani Kelas Bawah
Yaitu petani yang hanya mempunyai sawah kurang dari 1 hektar. Petani ini mengolah sendiri sawah mereka, hasilnya sebagai konsumsi pribadi beserta keluarganya.
     4.  Kasta Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.
3.3 Sistem Kesenian
            Sistem kesenian di bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legong merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengisahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
            Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu pintu masuknuntuk upacara keluarga.
            Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja.
3.4 Sistem Kekerabatan
Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan.
Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang sianggap sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan Bentukar  yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara meminang kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan adat-adat perkawinan di bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian diadakan upacara perkawinan dan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang  tua si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang tua si suami. Tetapi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.

3.5 Kehidupan Sosial Masyarakat Bali
     1.  Banjar
Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang didasarkan pada kesatuan wilayah. Kesatuan sosial tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara, upacara keagamaan yang keramat. Di daerah pegunungan, sifat keanggotaan banjar hanya terbatas pada yang lahir di wilayah banjar tersebut. Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaanya tidak tertutup dan terbatas pada orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir di wilayah lain dan kebetulan menetap di Banjar bersangkutan di pisahkan untuk menjadi anggota (karma Banjar) jika yang bersangkutan menghendaki. Pusat banjar adalah Bale Banjar, di mana warga Banjar bertemu pada hari-hari yang tetap. Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelai Banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan dari Banjar sebagai suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. Selain itu, ia juga harus memecahkan masalah yang menyangkut adat. Kadang kalian Banjar juga mengurus hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintahan.
     2.  Subak
Subak di bali seolah-olah lepas dari Banjar, dan mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi warga Subak tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota Banjar. Warga Subak adalah pemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dari bendungan-bendungan yang di urus oleh suatu subjek.
     3.  Seka
Dalam kehidupan masyarakat bali, ada organisasi-organisasi yang bergerak dalam lapangan kehidupan yang khusus yaitu Seka. Orgsnisasi ini bersifat turun-temurun, tetepi ada pula yang bersifat sementara. Ada seka yang fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenaan dengan desa, misalnya Seka Baris (perkumpulan tari baris), Seka teruna-teruni, Seka tersebut sifatnya permanen. Dan yang bersifat sementara seperti Seka yang didirikan berdasarkan suatu kebutuhan tertentu, misalnya Seka Memula (perkumpulan menuai), Seka Gong (perkumpulan gamelan), Seka-seka tersebut biasanya merupakan perkumpulan yang terlepas dari organisasi Banjar maupun desa.
     4.  Gotong Royong (Ngupoin)
Meliputi aktifitas disawah (seperti menanam,menyiangi, memanen, dll) dalam sekitar rumah tangga (memperbaiki atap rumah, dinding rumah, memperbaiki sumur, dll), dalam perayaan-perayaan atau upacara-upacara yang di adakan oleh suatu keluarga atau dalam peristiwa kecelakaan dan kematian, ngupoin antara individu biasanya dilandasi oleh pengertian bahwa bantuan tenaga yang diberikan wajib di balas dengan tenaga juga.















BAB IV
OBJEK WISATA ALAM BALI 
Sampai sekarang Bali merupakan daerah tujuan wisata yang utama di Indonesia padahal masih banyak tempat wisata lainnya di Indonesia. Bali memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata, keindahan alam dan seni budayanya berbeda dengan negara lain. Alam pulau Bali yang bersatu dengan kehidupan masyarakatnya yang ramah tamah merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Beberapa objek wisata yang ada di Bali antara lain :
   4.1 Tanah Lot
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Di Tanah Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu.
    4.2 Tanjung Benoa
Tanjung Benoa merupakan pantai berpasir putih. Di tempat ini wisatawan disuguhi beraneka water sport, misalnya : Banana boat, para celing, diving, speed boad. Tempat ini wisatawan juga dapat berkunjung ke Pulau Penyu, yaitu sebuah pulau kecil yang terdapat berbagai macam penyu, dari ukuran yang paling kecil sampai yang paling besar. Selain itu ditempat ini wisatawan juga dapat menguji diri dengan olahraga memacu adrenalin.
            Menurut masyarakat setempat di Pulau Penyu hidup seekor penyu berkepala manusia dan dianggap kramat oleh masyarakat Bali. Untuk dapat mencapai Pulau Penyu kita dapat menyewa perahu motor yang tersedia dengan
membayar uang sewa yang lumayan menguras kantong kita sebagai pelajar, dan dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu Tanjung Benoa – Nusa Dua juga dapat berbagai fasilitas antara lain restaurant dan hotel.
4.3 Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, Ibukota Bali, Indonesia. Pantai Kuta terletak di Kabupaten Badung.
Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisatawan turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan pantai.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, dan tempat pemandian serta jemur diri, selain keindahan pantainya, Pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju Panti Legian.
Pantai ini juga memiliki ombak yang sangat bagus untuk olahraga surfing, terutama bagi peselancar pemula.
4.4 Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancong pariwisata yang terkenal di Pulau Bali. Tempat ini letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, Ibukota Bali. Sanur berada di Kabupaten Badung.
Pantai Sanur adalah lokasi utama untuk berselancar (surfing), ombak pantai Sanur sudah termasyhur diantara para wisata mancanegara. Tak jauh dari lepas pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam (Snorkeling) karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai ini juga dikenal sebagai sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.

BAB V
WISATA BELANJA BALI


   5.1 Joger
Joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta Bali, atau ± 3,5 km sebelah utara Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kaos Joger, sandal, jaket, tas dan pernak-pernik lainnya. Harga barang-barang disini memang cukup mahal karena mutu dan kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun meski harganya tergolong mahal. Jogger tidak pernah sepi pengunjung.
Ciri khas kaos Joger yaitu pada kaos terdapat permainan kata-kata. Saat kita memasuki tempat ini, kita harus melewati penjagaan yang cukup ketat, para pengunjung harus menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku, seperti saat akan masuk, pengunjung harus memakai stiker yang bertuliskan “VIP JOGER” sebagai tanda masuk.
Joger hanya ada di Bali dan tidak buka cabang di tempat lain. Jogger akan ditutup pukul 18.00 WITA.
   5.2 Cening Ayu
                  Di tempat ini pengunjung dapat berbelanja aneka makanan khas Bali, seperti kacang rahayu, brem dan lainnya. Sebelum membeli makanan, pembelidapat mencicipi makanan yang sengaja dipersiapkan oleh penjual. Selain makanan Cah Ayu juga menjual pakaian, sandal, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.



5.3 Pasar Seni Sokawati
Pasar Sokawati merupakan salah satu pasar tradisional yang terletak sekitar 30 km arah timur Denpasar (40 menit perjalanan dari Kuta). Di tempat ini, kita bisa berbelanja sepuas mungkin untuk mendapatkan barang-barang atau benda-benda yang kita inginkan. Pasar ini sangat terkenal di Pulau Bali, banyak para wisatawan baik dalam negeri maupun asing datang ke tempat ini. Di pasar ini, harga yang ditawarkan cukup mahal, tapi anda tak perlu khawatir, karena di tempat ini anda dapat menawar serendah mungkin. Di pasar ini segala jenis barang-barang yang berkaitan dengan mudah. Selain itu disini juga menjual souvenir-souvenir dan pakaian-pakaian khas Bali.
Setiap kios di pasar ini mempunyai sesajen dengan aroma yang khas. Mereka sangat percaya bahwa dengan adanya sesajen artinya kita melakukan sembahyang atau bedoa. Hal itu dilakukan supaya usaha mereka lancar.















BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

   6.1 Kesimpulan
Setelah menyusun karya tulis ini, penulis menyimpulkan :
1.     Pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan seni budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam Pulau Bali.
2.     Meskipun Bali banyak dimasuki oleh orang asing, tetapi masyarakat Pulau Bali dapat terus menjaga kebudayaan asli mereka.
3.     Obyek-obyek wisata Pulau Bali sangat menarik dan ramai pengunjung, wisatawan tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara.
4.     Pulau Bali merupakan obyek wisata alam yang sangat menawan, tidak ketinggalan pula wisata belanjanya yang menjajakan hasil seni kerajinan dari daerahnya.
5.     Pulau Bali merupakan aset daerah yang dapat menambah devisa negara, karena Bali tidak pernah sepi pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
    6.2 Saran
Setelah mengetahui hasil observasi, penulis menyarankan :
1.     Hendaknya pemerintah Bali dan masyarakat Bali menjaga kebudayaan Bali yang merupakan bagian dari warisan leluhur bangsa Indonesia.
2.     Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau Bali agar wisatawan mancanegara datang  ke Indonesia dan dapat menambah devisa negara.
3.     Pemerintah Bali dan masyarakat Bali hendaknya menjaga keamanan Pulau Bali, agar wisatawan dari dalam maupun luar negeri merasa tenang jika berkunjung ke Bali.

DAFTAR PUSTAKA
Brosur Mutiara Wisata. 2007.
Pedoman Penyusun Karya Tulis Siswa SMA pgri 2 palembang.
Astika, Ketut Sudhana. 1999. Analisis Kebudayaan. Jakarta : Depdikbud.
Tim Antropologi. 1996. Panduan Belajar Antropologi kelas 3 SMU. Jakarta :                          Yudhistira.



















LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sejarah Kerajaan Bali KunoSebelum Kedatangan Majapahit
http://bali.panduanwisata.com/files/2011/06/Tanah-Lot3.jpg










acakan ya?? susun sendiri aja ya ..  
 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar