SEJARAH
PULAU BALI BESERTA OBYEK WISATANYA
Disusun Oleh :
Nama : Mutri lestiani
Kelas : XII.IPS.4
Nisn : 9961918065
Konsentrasi : Sejarah
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN
DAN MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (YPLP DASMEN PGRI) PROVINSI
SUMATERA SELATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PGRI 2 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Halaman
pengesahan
SEJARAH PULAU BALI BESERTA OBYEK
WISATANYA
Karya
tulis ini disahkan :
Hari :
Tanggal :
Nama : Mutri lestiani
Nis/Nisn : 9961918065
Konsentrasi : Sejarah
Guru
pembimbing Mengetahui,
Wakil
Kurikulum
D.rs Sairi Drs.Surmana,
M.M
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
Drs. Surmana, M.M
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
·
Siapa yang berjalan menurut ilmu pengetahuan, maka pastilah
Allah akan memudahkan yang ada padamu untuk menuju surga.
(H.R Muslim)
·
Hidup ini Terlalu berat, Tapi ringan bagi yang mau
menjalankan dengan ikhlas dan istiqomah.
(Abdurahman wahid/Gusdur)
Karya
tulis ini penulis sampaikan untuk:
1. Ayah,
Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah memberi motifasi
2. selaku
Kepala Sekolah Menengah Atas pgri 2 palembang
3. Bapak,
Ibu guru dan staf Tata Usaha Sekolah Menengah Atas pgri 2 palembang
4. Teman-teman
terbaiku
5. Adik
kelas X dan XI
6. Pembaca
yang budiman
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis ini, dengan judul
“Budaya Masyarakat Pulau Bali dan Objek Wisatanya,” guna melengkapi syarat
menempuh Ujian Nasional di Sekolah Menengah Atas 2 palembang Tahun Pelajaran
20013/2014.
Karya Tulis ini di susun berdasarkan hasil survei dan riset yang dilakukan di
objek wisata tersebut.
Dalam
penyusunanya penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
yang tlah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah kesuksesan semua ini berawal, semoga semua ini memberika sedik
kebahagiaan dan menuntut pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis
berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun selalu
ada yang kurang.
Penulis menyadari bahwa di dalam
penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itulah, Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Penulis berharap semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, Terutama bagi adik-adikku kelas X dan XI yang akan meneruskan jejak
kami.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………………..……………………………………….. i
HALAMAN
PENGESAHAN……………………………………….……...... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………...
iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
Vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
V
BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2 Rumusan masalah………………………………………………… 1
1.3 tujuan masalah ………………………………………………… 2
1.4 Manfaat penulisan ……………………………………………… 2
1.2 Rumusan masalah………………………………………………… 1
1.3 tujuan masalah ………………………………………………… 2
1.4 Manfaat penulisan ……………………………………………… 2
BAB II KEADAAN UMUM
PULAU BALI ……………………………..…. 3
2.1 Letak
Geografis ……………………………………………………………………..…… 3
2.2 Wilayah ……………………………………………………………………………………… 3
2.3 Pemerintahan ……………………………………………………………………………. 4
2.4 Penduduk ………………………………………………………………………………….. 4
2.2 Wilayah ……………………………………………………………………………………… 3
2.3 Pemerintahan ……………………………………………………………………………. 4
2.4 Penduduk ………………………………………………………………………………….. 4
BAB III KEBUDAYAAN DAN
MASYARAKAT BALI ………….………. 5
3.1 Sistem Kepercayaan
..……………………………………...…… 5
3.2 Sistem Kasta …………………………………………………..…. 6
3.3 Sistem Kesenian …………………………………………………. 7
3.4 sistem Kekerabatan .…………………………………………..… 8
3.5 Kehidupan Sosial Masyarakat Bali ……………………………… 9
3.2 Sistem Kasta …………………………………………………..…. 6
3.3 Sistem Kesenian …………………………………………………. 7
3.4 sistem Kekerabatan .…………………………………………..… 8
3.5 Kehidupan Sosial Masyarakat Bali ……………………………… 9
BAB IV OBYEK WISATA
PULAU BALI …………………..…………… 11
4.1 Tanah Lot …………………………………………………….… 11
4.2 Tanjung Benoa-Nusa Dua ……………………………………… 11
4.3 Pantai Kuta…………………………………………………….... 12
4.4 Pantai Sanur……………………………..……………….……… 13
4.2 Tanjung Benoa-Nusa Dua ……………………………………… 11
4.3 Pantai Kuta…………………………………………………….... 12
4.4 Pantai Sanur……………………………..……………….……… 13
BAB V CINDERAMATA…………………………………………………. 15
5.1 Joger……………….………………………………………………………………………..
15
5.2 Cening Ayu…….…………………………………………………………………………. 15 5.3 Pasar Seni Sokawati……………….………………………………………………… 16
5.2 Cening Ayu…….…………………………………………………………………………. 15 5.3 Pasar Seni Sokawati……………….………………………………………………… 16
VI PENUTUP……………………………………………………………... 17
6.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 17
6.2 Saran ……………………………………………………………17
6.2 Saran ……………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…… 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….. 18
KARTU KONSUL………………………………………………………...… 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah
satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan asing maupan domestik
yang datang mengunjungi Bali. Mereka tidak hanya tertarik pada keindahan
alamnya saja, Tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang
sampai saat ini masih terjaga dengan baik meskipun banyak kebudayaan asing
masuk ke Bali.
Berdasarkan
hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan masyarakat Bali
dan obyek wisata yang ada di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui
mengapa pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional dan apa yang membuat
wisatawan lebih tertarik pada pulau Bali, padahal banyak pulau-pulau lain di
Indonesia.
Adapun
alasan mengapa penulis memlih judul “Budaya Masyarakat Pulau Bali dan Obyek
Wisatanya” adalah sebagai berikut:
- Penulis ingin mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di pulau Bali
- Penulis merasa terterik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga dengan baik dan tidak tergeser oleh masuknya budaya lain
- Penulis ingin menambah wawasan tentang pulau Bali
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
sejarah
kota bali?
2.
Apa
saja objek wisata dibali ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
penulis menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
- Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) PGRI 2 Palembang
- Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Bali
- Untuk mempraktekan teori yang didapat dari sekolah
1.4 Manfaat Penelitian
Untuk
memudah kan pembaca memahami karya tulis ini, Maka penulis pada bagian ini
menjelaskan isi dari karya tulis ini. Pada bab pendahuluan diberi gambaran
mengenai apa yang akan di bahas penulis secara umum. Pada selanjutnya, Penulis
menjelaskan tentang keadaan pulau Bali.Untuk memberi gambaran lebih jelas
kepada pembaca tentang letak geografis, Wilayah, pemerintah dan penduduk bali.
Pada
kebudayaan dan masyarakat bali, penulis menulis tentang system kepercayaan,
system kasta, system kesenian, keragaman etnis orang bali, system kekerabatan,
kehidupan social masyarakat bali. Pada bab selanjutnya, penulis menjelaskan
beberapa obyek wisata yang ada di bali seperti, Tanah Lot, Pantai Sanur Pantai
Kuta, Patung GarudaWisnu Kencana (GWK), Danau Bedugul, Tanjung Benoa Nusa Dua,
Joger Pasar Seni Sokawati dan alas Kedhaton.
BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI
2.1 Letak Geografis
Provinsi
Bali terletak 8o03’40”LS – 8o48”LS dan 144o25’53”BT
– 115o42’400”BT, dengan luas wilayah 5.88,8 km2. Bali
beriklim tropis dengan curah hujan sedang, Sekitar 120 mm perbulan. Musim hujan
terjadi pada bulan Oktober-April dan musim kemarau terjadi pada bulan
April-Oktober.
Pulau Bali
terletak disebelah timur pulau Jawa, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Tmur : Selat Lombok
- Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
- Sebelah Barat : Selat Bali
2.2 Wilayah
Pulau bali
termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Pulau yang luasnya 5.808,8
km2 ini dibelah dua pegunungan yang membujur dari barat
ke timur, Sehingga daratan yang agak sempit disebelah utara dan daratan yang
lebih luas di sebelah Selatan. Pegunungan yang sebagian besar masih tertutup
oleh hutan rimba tersebut mempunyai hal yang penting dalam pandangan hidup dan
kepercayaan penduduk pulau bali. Di wilayah pegunungan itulah terletak
pura-pura yang dianggap suci oleh orang bali , seperti Pura Pulaki, Pura
Batukaru, dan yang utama adalah pura Besakih di kaki gunung Agung yang
merupakan gunung tertinggi di bali.
2.3 Pemerintah
Provinsi
bali terdiri dari 8 kabupaten yaitu:
- Jembaran dengan ibukota Jimbaran
- Tabanan dengan ibukota Tabanan
- Badung dengan ibukota Denpasar
- Gianyar dengan ibukota Gianyar
- Klungkung dengan ibukota Smrapura
- Bangli dengan ibukota Bangli
- Karangasem dengan ibukota Amtapura
- Buleleng dengan ibukota Singaraja
Di tambah
satu kota madya yaitu Denpasar, 51 Kecamatan, 658 des, 3.568 Banjar dinas.
Provinsi bali
dipimpin oleh seorang gubernr, sedangkan kabupaten di pimpin oleh Bupati, dan
kota madya dipimpin oleh seorang wali kota.
Berikut
gubernur-gubernur yang pernah menjabat di bali:
- Anak Agung Bagus Satudja 1950-1958
- I Gusti Bagus Okta 1958-1959
- Anak Agung Bagus Satudja 1959-1965
- I Gusti Putu Marta 1965-1967
- Soekarmen 1967-1978
- Ida Bagus Marta 1978-1988
- I Bagus Okta 1988-1993
- I Bagus Okta 1993-1998
- Dewa made Beratha 1998-2003
- Dewa made Beratha 2003-2008
2.4 Penduduk
Jumlah
penduduk bali tahun 1997 berjumlah 2.903.582 jiwa terdiri dari 1.446.822 jiwa
laki-laki dan 1.459.760 jiwa perempuan. Sedangkan jumlah penduduk warga Negara
Indonesia keturunan berjumlah 2.906.582 jiwa. Jumlah transmigasi yang dari bali
tahun 1997 yaitu 5.458 jiwa
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BALI
3.1 Sistem kepercayaan
Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama,
masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk
Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan
memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya
kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari
Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama
Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap
perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan
jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan
Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci
yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada
yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura
atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari
perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan
oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah
upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan
demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar.
Upacara ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan
oleh orang-orang yang mampu saja. Sebelum dibakar terlebih dahulu orang yang
meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa
ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan
orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal.
Dalam perjalanan pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan
yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk
pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda
penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar,
kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.
Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hari raya Nyepi,
Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.
Keseluruhan upacara di bali dapat di kelompokan sebagai berikut :
1.
Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus
dari anak-anak sampai dewasa
2.
Putra Nyadan, yaitu upacara untuk
roh-roh
3.
Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran
4.
Buta Nyadan, yaitu upacara yang
ditunjukan untuk roh-roh jahat
3.2 Sistem Kasta
Akibat kuat
agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat
berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut,
masyarakat Bali dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
1. Kasta Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta.
Kasta ini merupakan kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki
kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau kasta dibawahnya.
2. Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti
raja, pangeran dan berbagai pengawal kerajaan seperti patih dan panglima
perang, pejabat-pejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk memimpin daerah
tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang
mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di
dalamnya.
3. Kasta Waisya
Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di
bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material
atas kepemilikan tanah, sawah dan tempat tinggal.
- Petani Kelas Atas
Petani kelas atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan
atas sawah atau ladang lebih dari cukup dan bisa di gunakan untuk mencukupi dan
menghidupi seluruh keluarga dan saudaranya. petani kelas atas ini memiliki
sawah lebih dari 5 hektar dan juga memiliki tanah pekarangan beserta halaman
untuk rumah tempat tinggalnya. Bagi petani kelas atas, penggarapan sawah tidak
dilakukan sendiri, tetapi dengan cara mempekerjakan buruh tani atau dari kasta
sudra.
- Petani Kelas Sedang
Petani golongan ini mempunyai sawah dengan luas 1-5 hektar
atau mempunyai sawah cukup luas, hingga hanya dapat mencukupi kebutuhan
keluarganya sendiri, tetepi untuk mencukupi kebutuhan saudaranya ditangguhkan.
- Petani Kelas Bawah
Yaitu petani yang hanya mempunyai sawah kurang dari 1 hektar.
Petani ini mengolah sendiri sawah mereka, hasilnya sebagai konsumsi pribadi
beserta keluarganya.
4. Kasta Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang
keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak
kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini
merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.
3.3 Sistem Kesenian
Sistem kesenian di bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian
adat bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai
oleh wisatawan. Tari Legong merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja
Lasem, sementara tari Kecak mengisahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan
Sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan
pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta
kori Babetelan yaitu pintu masuknuntuk upacara keluarga.
Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah
Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita
umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang,
serta memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja.
3.4 Sistem Kekerabatan
Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan
manusia, demikian juga dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan.
Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem
klan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga
se-klan atau antara warga yang sianggap sederajat dalam kasta. Sementara
perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan Bentukar yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan
saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut
kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain
yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang dengan anaknya,
seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara seseorang
dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan
dua cara yaitu cara meminang kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si
gadis.kedua cara tersebut merupakan adat-adat perkawinan di bali. Kedua cara
tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda
kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada
keluarga si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian
diadakan upacara perkawinan dan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kerumah
orang tua si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap
di kompleks perumahan dari orang tua si suami. Tetapi tidak sedikit suami istri
baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana
pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.
3.5 Kehidupan
Sosial Masyarakat Bali
1. Banjar
Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang
didasarkan pada kesatuan wilayah. Kesatuan sosial tersebut diperkuat oleh kesatuan
adat dan upacara, upacara keagamaan yang keramat. Di daerah pegunungan, sifat
keanggotaan banjar hanya terbatas pada yang lahir di wilayah banjar tersebut.
Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaanya tidak tertutup dan terbatas pada
orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir
di wilayah lain dan kebetulan menetap di Banjar bersangkutan di pisahkan untuk
menjadi anggota (karma Banjar) jika yang bersangkutan menghendaki. Pusat banjar
adalah Bale Banjar, di mana warga Banjar bertemu pada hari-hari yang tetap.
Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelai Banjar. Tugasnya tidak
hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan dari Banjar sebagai
suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. Selain itu, ia juga
harus memecahkan masalah yang menyangkut adat. Kadang kalian Banjar juga
mengurus hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintahan.
2. Subak
Subak di bali seolah-olah lepas dari Banjar, dan mempunyai
kepala sendiri. Orang yang menjadi warga Subak tidak semuanya sama dengan orang
yang menjadi anggota Banjar. Warga Subak adalah pemilik atau penggarap sawah
yang menerima air irigasi dari bendungan-bendungan yang di urus oleh suatu
subjek.
3. Seka
Dalam kehidupan masyarakat bali, ada organisasi-organisasi yang
bergerak dalam lapangan kehidupan yang khusus yaitu Seka. Orgsnisasi ini
bersifat turun-temurun, tetepi ada pula yang bersifat sementara. Ada seka yang
fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenaan dengan
desa, misalnya Seka Baris (perkumpulan tari baris), Seka teruna-teruni, Seka
tersebut sifatnya permanen. Dan yang bersifat sementara seperti Seka yang
didirikan berdasarkan suatu kebutuhan tertentu, misalnya Seka Memula (perkumpulan
menuai), Seka Gong (perkumpulan gamelan), Seka-seka tersebut biasanya merupakan
perkumpulan yang terlepas dari organisasi Banjar maupun desa.
4. Gotong Royong (Ngupoin)
Meliputi aktifitas disawah (seperti menanam,menyiangi,
memanen, dll) dalam sekitar rumah tangga (memperbaiki atap rumah, dinding
rumah, memperbaiki sumur, dll), dalam perayaan-perayaan atau upacara-upacara
yang di adakan oleh suatu keluarga atau dalam peristiwa kecelakaan dan
kematian, ngupoin antara individu biasanya dilandasi oleh pengertian bahwa
bantuan tenaga yang diberikan wajib di balas dengan tenaga juga.
BAB IV
OBJEK WISATA ALAM BALI
Sampai sekarang Bali merupakan daerah tujuan wisata yang
utama di Indonesia padahal masih banyak tempat wisata lainnya di Indonesia.
Bali memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata, keindahan alam dan
seni budayanya berbeda dengan negara lain. Alam pulau Bali yang bersatu dengan
kehidupan masyarakatnya yang ramah tamah merupakan salah satu daya tarik bagi
wisatawan.
Beberapa objek wisata yang ada di Bali antara lain :
4.1 Tanah Lot
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Di Tanah Lot
ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan
batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot
ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan
sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut.
Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan
Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura
Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke
laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari
untuk melihat keindahan sunset itu.
4.2 Tanjung Benoa
Tanjung Benoa merupakan pantai berpasir putih. Di tempat ini
wisatawan disuguhi beraneka water sport, misalnya : Banana boat, para celing,
diving, speed boad. Tempat ini wisatawan juga dapat berkunjung ke Pulau Penyu,
yaitu sebuah pulau kecil yang terdapat berbagai macam penyu, dari ukuran yang
paling kecil sampai yang paling besar. Selain itu ditempat ini wisatawan juga
dapat menguji diri dengan olahraga memacu adrenalin.
Menurut masyarakat setempat di Pulau Penyu hidup seekor penyu berkepala manusia
dan dianggap kramat oleh masyarakat Bali. Untuk dapat mencapai Pulau Penyu kita
dapat menyewa perahu motor yang tersedia dengan
membayar uang sewa yang lumayan menguras kantong kita sebagai
pelajar, dan dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu Tanjung Benoa –
Nusa Dua juga dapat berbagai fasilitas antara lain restaurant dan hotel.
4.3 Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di
sebelah selatan Denpasar, Ibukota Bali, Indonesia. Pantai Kuta terletak di
Kabupaten Badung.
Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisatawan turis
mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun
70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset
beach) sebagai lawan pantai.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, dan tempat
pemandian serta jemur diri, selain keindahan pantainya, Pantai Kuta juga
menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di
sepanjang pantai menuju Panti Legian.
Pantai ini juga memiliki ombak yang sangat bagus untuk
olahraga surfing, terutama bagi peselancar pemula.
4.4 Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancong pariwisata yang
terkenal di Pulau Bali. Tempat ini letaknya persis di sebelah timur kota
Denpasar, Ibukota Bali. Sanur berada di Kabupaten Badung.
Pantai Sanur adalah lokasi utama untuk berselancar (surfing),
ombak pantai Sanur sudah termasyhur diantara para wisata mancanegara. Tak jauh
dari lepas pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam (Snorkeling) karena
kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari
semua tingkatan keahlian. Pantai ini juga dikenal sebagai sunrise beach (pantai
matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
BAB V
WISATA BELANJA BALI
5.1 Joger
Joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta Bali, atau ± 3,5 km
sebelah utara Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Di tempat ini pengunjung
dapat membeli oleh-oleh berupa kaos Joger, sandal, jaket, tas dan pernak-pernik
lainnya. Harga barang-barang disini memang cukup mahal karena mutu dan
kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun meski harganya tergolong mahal. Jogger
tidak pernah sepi pengunjung.
Ciri khas kaos Joger yaitu pada kaos terdapat permainan
kata-kata. Saat kita memasuki tempat ini, kita harus melewati penjagaan yang
cukup ketat, para pengunjung harus menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku,
seperti saat akan masuk, pengunjung harus memakai stiker yang bertuliskan “VIP
JOGER” sebagai tanda masuk.
Joger hanya ada di Bali dan tidak buka cabang di tempat lain.
Jogger akan ditutup pukul 18.00 WITA.
5.2 Cening Ayu
Di tempat ini pengunjung dapat berbelanja aneka makanan khas Bali, seperti
kacang rahayu, brem dan lainnya. Sebelum membeli makanan, pembelidapat
mencicipi makanan yang sengaja dipersiapkan oleh penjual. Selain makanan Cah
Ayu juga menjual pakaian, sandal, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.
5.3 Pasar Seni Sokawati
Pasar Sokawati merupakan salah satu pasar tradisional yang
terletak sekitar 30 km arah timur Denpasar (40 menit perjalanan dari Kuta). Di
tempat ini, kita bisa berbelanja sepuas mungkin untuk mendapatkan barang-barang
atau benda-benda yang kita inginkan. Pasar ini sangat terkenal di Pulau Bali,
banyak para wisatawan baik dalam negeri maupun asing datang ke tempat ini. Di
pasar ini, harga yang ditawarkan cukup mahal, tapi anda tak perlu khawatir,
karena di tempat ini anda dapat menawar serendah mungkin. Di pasar ini segala
jenis barang-barang yang berkaitan dengan mudah. Selain itu disini juga menjual
souvenir-souvenir dan pakaian-pakaian khas Bali.
Setiap kios di pasar ini mempunyai sesajen dengan aroma yang
khas. Mereka sangat percaya bahwa dengan adanya sesajen artinya kita melakukan
sembahyang atau bedoa. Hal itu dilakukan supaya usaha mereka lancar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah menyusun karya tulis ini, penulis menyimpulkan :
1.
Pulau Bali sangat terkenal di dunia
internasional karena memiliki keindahan alam dan seni budaya yang sangat
menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam Pulau Bali.
2.
Meskipun Bali banyak dimasuki oleh orang
asing, tetapi masyarakat Pulau Bali dapat terus menjaga kebudayaan asli mereka.
3.
Obyek-obyek wisata Pulau Bali sangat
menarik dan ramai pengunjung, wisatawan tidak hanya dari dalam negeri tetapi
juga dari mancanegara.
4.
Pulau Bali merupakan obyek wisata alam
yang sangat menawan, tidak ketinggalan pula wisata belanjanya yang menjajakan
hasil seni kerajinan dari daerahnya.
5.
Pulau Bali merupakan aset daerah yang
dapat menambah devisa negara, karena Bali tidak pernah sepi pengunjung, baik
dari dalam maupun luar negeri.
6.2 Saran
Setelah mengetahui hasil observasi, penulis menyarankan :
1.
Hendaknya pemerintah Bali dan masyarakat
Bali menjaga kebudayaan Bali yang merupakan bagian dari warisan leluhur bangsa
Indonesia.
2.
Mempromosikan obyek wisata yang ada di
Pulau Bali agar wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan dapat
menambah devisa negara.
3.
Pemerintah Bali dan masyarakat Bali
hendaknya menjaga keamanan Pulau Bali, agar wisatawan dari dalam maupun luar
negeri merasa tenang jika berkunjung ke Bali.
DAFTAR PUSTAKA
Brosur Mutiara Wisata. 2007.Pedoman Penyusun Karya Tulis Siswa SMA pgri 2 palembang.
Astika, Ketut Sudhana. 1999. Analisis Kebudayaan. Jakarta : Depdikbud.
Tim Antropologi. 1996. Panduan Belajar Antropologi kelas 3 SMU. Jakarta : Yudhistira.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
acakan ya?? susun sendiri aja ya ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar